Pengetahuan dasar: Smart Contracts Pada Blockchain

KRIPTOWEB3.ID - Smart contracts, yang beroperasi di atas teknologi blockchain, adalah protokol komputer yang dirancang untuk mengeksekusi, menegosiasi, atau menjamin perjanjian secara otomatis tanpa memerlukan pihak ketiga.

Apa Itu Smart Contracts?

Smart contract adalah sebuah program yang disimpan di dalam jaringan blockchain yang dapat bekerja dengan otomatis, pemrograman ini berjalan saat kondisi yang telah ditetapkan telah terpenuhi. Ketika kondisi tersebut tercapai, kontrak pintar (smart contract) akan mengeksekusi serangkaian perintah yang telah diprogram di dalamnya.

Misalnya, melakukan transaksi token atau tindakan lain sesuai dengan logika yang telah ditetapkan sebelumnya. Smart contract sering kali menggunakan bahasa pemrograman khusus, seperti Solidity untuk Ethereum, yang dirancang untuk menulis kode smart contract di platform blockchain tertentu.

ilustrasi smart Contracts Blockchain

Manfaat utama smart contracts bagi ekonomi digital adalah pengurangan biaya transaksi, peningkatan efisiensi, dan keandalan yang tinggi dalam pelaksanaan perjanjian tanpa kebutuhan akan intermediasi manusia lagi, karena telah di program sebelumnya.

Ini mengurangi ketergantungan pada proses manual dan birokrasi, memungkinkan pemangkasan biaya operasional dan menekan human error, serta mempercepat proses bisnis. Namun, dampak lingkungan dari teknologi ini bisa menjadi kompleks.

Meskipun smart contracts menjanjikan efisiensi yang tinggi, sebagian besar blockchain masih bergantung pada konsensus PoW yang membutuhkan daya komputasi besar, menyebabkan konsumsi energi yang signifikan.

Upaya untuk meningkatkan keberlanjutan dengan beralih ke konsensus yang lebih hemat energi, seperti DPoS (Delegated Proof of Stake), dan inovasi dalam teknologi blockchain menjadi kunci untuk mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan smart contracts dalam jangka panjang.

Baca Juga: Pengertian DApps dan Web3 

Cara Kerja Smart Contracts

Smart contracts adalah program komputer yang berjalan di atas teknologi blockchain. Mereka bekerja berdasarkan prinsip "jika-itu" (if-then), yang berarti mereka melakukan tindakan tertentu hanya jika kondisi yang telah ditentukan terpenuhi.

Proses kerja smart contracts adalah sebagai berikut:

  1. Penentuan Kondisi: Pengguna menentukan kondisi atau kriteria tertentu yang harus terpenuhi agar smart contract dapat berjalan. Misalnya, kondisi tersebut bisa terkait dengan waktu, tindakan tertentu, atau peristiwa lain di dalam blockchain.

  2. Penulisan Kode: Programer menulis kode yang memprogram smart contract sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan. Kode ini ditulis dengan bahasa pemrograman yang kompatibel dengan platform blockchain tertentu, seperti Solidity untuk Ethereum.

  3. Penyimpanan di Blockchain: Setelah kode smart contract ditulis, kontrak tersebut disimpan di dalam blockchain. Ini berarti kode tersebut tersebar di seluruh jaringan blockchain yang bersangkutan dan tidak dapat diubah.

  4. Pelaksanaan Berdasarkan Kondisi: Ketika kondisi yang telah ditentukan terpenuhi, smart contract secara otomatis dieksekusi. Misalnya, jika seseorang membayar sejumlah uang ke alamat yang ditentukan, smart contract akan mengeluarkan tindakan yang telah diprogram, seperti mentransfer koin atau token ke alamat lain.

  5. Transparansi dan Keandalan: Transaksi yang dilakukan oleh smart contract terekam secara permanen di dalam blockchain dan dapat diverifikasi oleh semua pihak yang terlibat. Ini memberikan transparansi dan keandalan pada eksekusi kontrak.

  6. Biaya Transaksi: Pengguna biasanya dikenai biaya untuk menjalankan smart contract, yang sering disebut sebagai biaya gas (gas frees) di jaringan Ethereum. Biaya ini diperlukan untuk memproses dan menjalankan operasi yang terkait dengan smart contract.

Dengan prinsip dasar ini, smart contract memungkinkan eksekusi kontrak otomatis yang transparan, terdistribusi, dan dapat diverifikasi di berbagai aplikasi dan kasus penggunaan di dunia nyata.

Baca Juga: Pengertian Aset Kripto (NFT) Non Fungible Token 

Manfaat Smart Contracts Bagi Kehidupan Sehari-hari

Smart contracts menawarkan sejumlah manfaat yang signifikan bagi kehidupan sehari-hari, termasuk dalam berbagai sektor seperti pasar saham, keuangan digital, ekonomi, dan bisnis global:

Potensi di Pasar Saham:

  1. Efisiensi Transaksi: Smart contracts dapat meningkatkan efisiensi pasar saham dengan menghilangkan perantara dan proses manual, menghasilkan proses yang lebih cepat dan hemat biaya.

  2. Pemecahan Saham (Fractional Ownership): Dengan memungkinkan pemecahan saham menjadi pecahan kecil, smart contracts memungkinkan investor untuk membeli bagian kecil dari saham yang mahal, membuka akses investasi yang lebih luas.

Perkembangan Dunia Keuangan Digital:

  1. Peningkatan Layanan Keuangan: Smart contracts membuka jalan bagi layanan keuangan yang lebih inklusif dan terdesentralisasi (DeFi), menghilangkan ketergantungan pada lembaga keuangan tradisional.

  2. Pembiayaan Peer-to-Peer (P2P): Memberikan akses langsung antara peminjam dan pemberi pinjaman tanpa intermediasi, memungkinkan pembiayaan peer to peer (P2P) yang lebih efisien dan terjangkau.

Dampak pada Ekonomi dan Bisnis Global:

  1. Transparansi dan Keandalan: Meningkatkan transparansi dan keandalan dalam kontrak, mengurangi risiko kecurangan atau kesalahan yang berkaitan dengan kontrak tradisional.

  2. Efisiensi Biaya dan Waktu: Menghemat biaya operasional dan waktu dalam bisnis, karena proses yang dieksekusi secara otomatis oleh smart contracts.

Faktor Lainnya:

  1. Automatisasi Penuh: Smart contracts memungkinkan eksekusi penuh dari kontrak tanpa campur tangan manusia lagi karena sudah di program sebelumnya, sehingga meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam pelaksanaan kontrak.

  2. Dekonstruksi Proses Bisnis: Membuka ruang bagi inovasi dalam model bisnis, memungkinkan konsep baru dalam proses bisnis yang lebih efisien dan terdesentralisasi.

Dengan manfaat-manfaat ini, smart contracts memiliki potensi untuk mengubah cara kita melakukan transaksi dan berinteraksi di banyak aspek kehidupan sehari-hari, meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan keandalan di berbagai sektor.

Baca Juga: Pengertian Ekosistem Kripto (DeFi) Decentralized Finance

Fungsi dan Peran Smart Contracts

Smart contracts memiliki peran penting dalam berbagai konteks, termasuk tokenisasi aset riil dan digital, sistem DeFi, menjalankan DApps, dan lebih banyak lagi. Mereka adalah protokol komputer yang secara otomatis mengeksekusi, menegosiasikan, atau menegakkan perjanjian atau kondisi tertentu dalam suatu kontrak.

Dalam tokenisasi aset riil atau digital, smart contracts memfasilitasi penciptaan, manajemen, dan transfer token dengan aturan yang telah diprogramkan sebelumnya, menjadikannya lebih aman dan efisien.

Dalam DeFi, smart contracts memungkinkan kontrak keuangan tanpa perantara tradisional, seperti bank, memfasilitasi pinjaman, pertukaran, dan lainnya. Dalam menjalankan DApps, smart contracts bertindak sebagai otak yang menjalankan logika di balik aplikasi tersebut.

Keseluruhan, peran smart contracts adalah menyediakan kepercayaan, transparansi, dan otomatisasi dalam berbagai jenis transaksi dan aplikasi.

Baca Juga: Pengertian Kripto Exchange (DEX) Decentralized Exchange

Perkembangan Smart Contracts di EVM

Perkembangan smart contracts telah mengalami pertumbuhan pesat di beberapa jaringan blockchain. Penggunaan lingkungan mesin virtual Ethereum (EVM) telah meluas dan diadopsi oleh beberapa jaringan blockchain lainnya, seperti Telos EVM dan IOTA EVM.

Telos EVM memperluas kemampuan smart contracts di jaringan Telos, memungkinkan aplikasi yang lebih luas dan interaksi yang lebih kompleks di atas jaringan mereka dengan kemampuan skalabilitas tinggi dan biaya murah. 

Sementara itu, IOTA EVM mengintegrasikan Ethereum Virtual Machine ke dalam jaringan IOTA, membuka pintu bagi kontrak pintar di platform IOTA yang memungkinkan pembangunan dan pengembangan aplikasi dan layanan yang lebih bervariasi.

Ini menunjukkan bahwa adopsi EVM di luar Ethereum semakin meningkat karena platform blockchain lainnya mengadopsi teknologi ini untuk menghadirkan smart contracts yang lebih canggih dan beragam.

Jaringan EVM Hemat Energi

Salah satu kontroversi terkait dengan teknologi blockchain adalah konsumsi energi yang tinggi dan skalabilitas rendah, terutama pada jaringan-jaringan yang menggunakan konsensus Proof of Stake (PoS) seperti Ethereum. Namun, ada upaya untuk menghadapi masalah ini dengan mengembangkan jaringan yang lebih hemat energi, seperti yang dilakukan oleh Telos EVM dan IOTA EVM.

Telos EVM dan IOTA EVM memperkenalkan solusi yang dirancang untuk meningkatkan skalabilitas jaringan dan mengurangi konsumsi energi yang tinggi yang biasanya terkait dengan beberapa blockchain, terutama yang menggunakan konsensus PoW dan PoS. Pergeseran ke teknologi yang lebih hemat energi dapat menjadi langkah penting dalam mengatasi masalah lingkungan yang terkait dengan penggunaan blockchain.

Selain hemat energi, solusi-solusi ini juga menawarkan biaya transaksi yang lebih rendah, memungkinkan akses yang lebih luas dan lebih terjangkau bagi pengguna yang ingin memanfaatkan potensi smart contracts dan teknologi blockchain tanpa harus terbebani oleh biaya yang tinggi.

Pertimbangan terhadap solusi blockchain yang lebih hemat energi, seperti Telos EVM dan IOTA EVM, menjadi relevan dalam upaya menyediakan solusi yang lebih berkelanjutan secara lingkungan tanpa mengorbankan fungsionalitas dan kemampuan teknologi blockchain.

Baca Juga: Pengertian Dompet Perangkat Keras (Hardware Wallet)

Keunggulan dan Kekurangan Teknologi Smart Contracts

Keunggulan teknologi smart contracts dibandingkan dengan teknologi konvensional yang cenderung boros energi meliputi:

Keunggulan:

  1. Efisiensi Biaya: Smart contracts mengurangi biaya administratif yang terkait dengan proses konvensional, seperti menghilangkan perantara dan biaya tambahan yang sering terjadi dalam transaksi tradisional.

  2. Kecepatan Transaksi: Smart contracts dapat mempercepat proses transaksi dengan eksekusi otomatis tanpa perlu melalui proses manual yang memakan waktu.

  3. Keandalan dan Transparansi: Transaksi yang dijalankan oleh smart contracts direkam dan terdistribusi di seluruh jaringan blockchain, meningkatkan keandalan dan transparansi karena data yang terekam tidak dapat diubah.

  4. Pemrograman Otomatis: Smart contracts memungkinkan pemrograman otomatis eksekusi perjanjian dan kondisi tertentu tanpa keterlibatan manusia, yang meminimalkan human error.

Kekurangan:

  1. Keterbatasan Skala dan Kecepatan: Beberapa jaringan blockchain, terutama yang menggunakan konsensus PoW dan PoS, mungkin mengalami keterbatasan skala dan kecepatan dalam pemrosesan transaksi, terutama saat beban transaksi meningkat.

  2. Biaya dan Penggunaan Energi: Terutama pada jaringan yang menggunakan konsensus PoW, smart contracts dapat membutuhkan biaya tinggi dan konsumsi energi yang signifikan, yang menjadi perhatian terkait dampak lingkungan dan biaya operasional yang tinggi.

  3. Kesulitan Implementasi: Menerapkan smart contracts memerlukan pemahaman teknis yang mendalam tentang bahasa pemrograman yang digunakan dan logika bisnis yang terkait, yang mungkin menjadi kendala bagi orang yang tidak berpengalaman di bidang tersebut.

Meskipun smart contracts memiliki keunggulan dalam hal efisiensi biaya, keandalan, dan transparansi, namun ada tantangan terkait skala, kecepatan, biaya, dan konsumsi energi yang perlu diatasi dalam menghadapi teknologi konvensional yang cenderung boros energi. Upaya pengembangan teknologi blockchain yang lebih hemat energi seperti Telos EVM dan IOTA EVM adalah langkah positif dalam mengatasi beberapa kekurangan tersebut.

Baca Juga: Pengertian Program Web Kripto Faucet 

Kesimpulan

Kesimpulannya, teknologi smart contracts menawarkan sejumlah keunggulan signifikan dibandingkan dengan teknologi konvensional yang cenderung boros energi. Mereka menyediakan solusi untuk efisiensi biaya, kecepatan transaksi, keandalan, dan transparansi dalam eksekusi perjanjian otomatis.

Namun, ada beberapa kekurangan yang harus diatasi, seperti keterbatasan skala dan kecepatan, biaya dan penggunaan energi yang tinggi pada beberapa jaringan blockchain, serta kesulitan implementasi bagi mereka yang tidak memiliki pemahaman teknis yang mendalam.

Meskipun demikian, upaya terus dilakukan dalam pengembangan teknologi blockchain yang lebih hemat energi, seperti Telos EVM dan IOTA EVM, yang menjadi langkah positif dalam mengatasi sebagian kekurangan tersebut.

Dengan inovasi yang terus berkembang, teknologi smart contracts memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita melakukan transaksi dan bisnis di masa depan dengan kripto lebih efisien, terjangkau, dan berkelanjutan secara lingkungan.

Joko
Joko Belajar mencintai alam sekitar tanpa merusaknya. Semua sudah disediakan oleh alam, dari alam kembali ke alam - Mari kita rawat alam ini.